Rukun Iman Dalam Islam - Sebagai seorang muslim, seseorang dituntut untuk bisa memahami dan mengamalkan rukun islam maupun rukun iman. Apakah rukun islam dan rukun iman itu? Rukun islam dan rukun iman merupakan salah satu pilar penting yang harus di taati dan diamalkan oleh setiap muslim. Sebagai dasar pelaksanaan kehidupan dan aturan dasar di bawah Al-Qur’an dan hadist.
Rukun Iman dalam Islam |
Dengan mengamalkan rukun islam dan rukun iman dalam kehidupan sehari hari dapat membantu anda menguatkan keimanan anda, layaknya menguatkan kekuatan fondasi keimanan anda dari setiap ujian dan cobaan yang akan anda hadapi. Apakah anda sudah mengetahui dan memahami tentang isi kandungan Rukun iman? Berikut merupakan penjelasan tentang rukun iman.
Pengertian Iman
Pengertian Iman |
Iman, bila ditinjau dalam bahasa arab, maka anda akan mendapatkan artinya yakni percaya. Sedangkan apabila anda meninjaunya dalam segi istilah, maka anda akan mendapatkan bahwa pengertian dari iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan oleh lisan dan diwujudkan melalui perbuatan. Sedangkan dalam hadis, iman berarti membenarkan secara batin.
Membenarkan dalam hati bermakna bahwa apabila anda melihat atau mendengar sesuatu, maka anda akan meyakini secara penuh. Tidak akan ada rasa gundah dikala anda harus meyakini dan mempercayai informasi yang anda dapatkan. Terutama saat anda harus meyakini dalam hati bahwa hanya Allah lah tuhan yang berhak untuk disembah dan tiada sekutu bagi Nya.
Mengucapkan secara lisan, adalah apabila kita telah meyakininya dalam hati, maka anda bisa menyebarkan apa yang anda yakini, sehingga apa yang anda yakini tersebut dapat juga di terima oleh orang-orang yang berada di sekitar anda. Dengan hal tersebut, akan banyak dukungan yang mengalir untuk anda bila orang-orang di sekitar anda juga turut mempercayai dan mengimaninya.
Sedangkan mewujudkannya dalam perbuatan adalah perwujudan fisik apa yang kita yakini. Tak hanya butuh di yakini ataupun diucapkan. Namun sikap kita sebagai seorang yang beriman juga harus menunjukkan ataupun menggambarkan bahwa anda telah beriman dengan mengamalkan apa yang Dia perintahkan dan menjauhi dan menghindari apa yang Dia larang.
Sedangkan apabila kita melihat kata rukun iman, maka anda akan mendapatkan arti, suatu rukun untuk menunjukkan kemantaban hati dalam jalan islam. Dimana rukun iman diwujudkan dalam enam isi yang apabila anda mengamalkan keenamnya, maka akan bertambah pula keimanan anda dalam menjalankan segala ajaran dan syariat islam.
Pengertian Rukun Iman
Pengertian Rukun Iman |
Rukun Iman adalah tiang-tiang fondasi keimanan dari seorang muslim, apabila ia memiliki dan mengamalkan rukun iman, maka dia akan memiliki keimanan yang kuat. Dan apabila ia mengabaikan rukun iman dalam hidupnya, maka ia akan dengan mudah diguncang hatinya dengan berbagai masalah dan kegelisahan dalam keimanan.
Terdapat enam rukun iman, yang didasarkan pada ayat-ayat Jibril pada kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab. Berikut keenam rukun iman tersebut:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada Malaikat
- Iman kepada kitab-kitab Allah
- Iman kepada rasul
- Iman kepada hari akhir
- Iman kepada qodho dan qodar
Al-Qur’an dan Hadis Tentang Rukun Iman
Hadist Tentang Rukun Iman |
Rukun iman telah dicantumkan atau disebutkan di dalam al qur’an pada surat Al Baqarah ayat 177 yang artinya: “Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi.” Disini disebutkan terdapat lima hal yang mampu menjadi dasar keimanan atau sumber kebaikan dalam islam.
Sedangkan dalam ayat lain menyebutkan : “Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari tuhannya demikian pula orang-orang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, dan rasul-rasul Nya. Kami tidak membeda-bedakan antara seorang rasul dengan yang lainnya.” Ayat ini merupakan ayat pada surat Al Baqarah ayat 285.
Sedangkan khusus untuk beriman kepada takdir, Allah telah berfirman secara khusus pada ayat 49 surat Al Qomar yang artinya “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” Menurut ayat ini, Allah telah menuliskan takdir dari tiap-tiap makhluk Nya tidak secara acak ataupun kebetulan, melainkan semuanya dalam keadaan telah diperhitungkan baik dan buruknya.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda bahwa “Iman adalah: kamu beriman kepada Allah dan malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, rasul-rasul Nya, hari kemudian dan takdir yang baik maupun yang buruk.” Dalam redaksi definisi rukun iman dalam enam isi disebutkan dalam hadis ini.
Rukun Iman yang Ke-1: Iman Kepada Allah
Iman Kepada Allah swt |
Hal pertama yang wajib di amalkan oleh seorang muslim untuk menambah keimanannya dalam islam adalah anda harus mengimani tentang keberadaan Allah Subhanallahu wa ta’ala. Seperti halnya saat anda ingin menjadi seorang muslim sepenuhnya, maka anda harus mengucapkan dua kalimat syahadat yang menunjukkan bahwa anda bersedia untuk beriman.
“Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.” Hal ini menunjukkan bahwa saat anda memilih islam sebagai agama anda, maka anda harus mengakui keesaan dari Allah dan tidak ada dzat apapun yang mampu menjadi pesaing maupun mampu menjadi sekutu Nya.
Cara beriman kepada Allah ada dua macam, yaitu beriman kepada Allah secara rububuiah yang berarti bahwa tiada yang mampu mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta kecuali Allah. Dan secara uluhiah yang berarti bahwa tidak ada dzat yang berhak disembah kecuali Allah dan mengingkari adanya tuhan lain selain Allah.
Mengimani sifat Allah, yakni wujud, qidam, baqa’, almumatsalatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradah, ilmu, hayat, sama’, bashar’ kalam, qadiran, muridan, ‘aliman, hayyan, samian, basyiran, mutakalliman. Mengimani sifat Allah dapat membantu anda untuk terus menambah keimanan kepada Allah.
Rukun Iman yang Ke-2: Iman Kepada Malaikat
Iman Kepada Malaikat |
Malaikat merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, malaikat juga memiliki sifat untuk selalu patuh dan taat kepada apa yang diperintahkan oleh Allah. Malaikat tidak memiliki nafsu, sehingga malaikat tidak makan ataupun minum, melainkan malaikat selalu berdzikir kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala.
Sebagai makhluk yang selalu taat kepada perintah Allah, malaikat berhak di yakini dan diakui keberadaannya. Salah satu cara untuk mengimani keberadaan malaikat adalah dengan menghafalkan dan memahami nama maupun tugas dari masing-masing malaikat Allah. Anda juga cukup mengetahui dan menghafal 10 malaikat utama beserta tugas-tugasnya, yakni:
- Malaikat Jibril, memiliki tugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada para Nabi atau rasul Nya.
- Malaikat Mikail, memiliki tugas untuk menurunkan hujan dan memberikan rezeki kepada setiap makhluk Allah.
- Malaikat Isrofil, memiliki tugas meniup sangkakala di hari penghabisan.
- Malaikat Izroil, memiliki tugas untuk mencabut nyawa.
- Malaikat Rakib, memiliki tugas mencatat amal baik manusia.
- Malaikat Atid, memiliki tugas mencatat amal buruk manusia.
- Malaikat Mungkar, memiliki tugas untuk menanyai roh dalam kubur.
- Malaikat Nakir, memiliki tugas untuk menanyai roh dalam kubur.
- Malaikat Malik, memiliki tugas untuk menjaga pintu gerbang neraka.
- Malaikat Ridwan, memiliki tugas untuk menjaga pintu gerbang surga.
Baca Juga : 10 Nama Malaikat dan Tugasnya
Rukun Iman yang Ke-3 : Iman Kepada Kitab-kitab Allah
Iman Kepada Kitab Allah Swt |
Allah telah menurunkan beberapa kitab yang berisi tentang wahyu dan petunjuk kepada nabi ataupun rasul, sehingga dapat mereka jadikan petunjuk untuk para umat dan pengikutnya. Berdasarkan Al Qur’an, Allah telah menurunkan empat buah kitab melalui malaikat jibril ataupun secara langsung kepada masing-masing nabi dan rasul Nya. Berikut ini adalah keempat dari kitab-kitab tersebut:
1. Kitab Taurat
Kitab taurat merupakan kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai petunjuk kepada kaumnya. Karena Nabi Musa saat itu menjadi Nabi yang diutus kepada Bani Israil, maka kitab Taurat merupakan kitab petunjuk yang di gunakan sebagai pedoman bagi Bani Israil. Isi dari kitab Taurat merupakan 10 perintah tuhan atau dikenal sebagai The Ten Commandements.
2. Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS. Kitab ini ditujukan sebagai petunjuk dan pedoman kepada para kaum Nabi Daud. Kitab ini disebut juga sebagai “Mazmur” dan memiliki isi berupa nyanyian dan pujian kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala atas segala nikmat dan rahmat yang telah Dia berikan kepada kaum Nabi Daud pada saat itu.
3. Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS. Sama halnya dengan kitab Taurat, kitab Injil diturunkan sebagai petunjuk dan pedoman bagi kaum Israil. Isi dari kitab Injil adalah pokok tatacara untuk menjadalani kehidupan secara zuhud, dimana kita di haruskan untuk meninggalkan berbuat kerusakan dan memiliki sifat ketamakan saat di dunia.
4. Kitab Al Qur’an
Berbeda dengan kitab-kitab yang lainnya, Al Qur’an merupakan kitab yang di turunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam untuk digunakan sebagai pedoman seluruh umat manusia di dunia. Kitab ini diturunkan melalui perantara malaikat Jibril dan secara berangsur-angsur atau tidak secara langsung, serta apabila kita membacanya maka kita mendapat pahala.
Rukun Iman yang Ke-4: Iman Kepada Rasul
Iman Kepada Nabi dan Rasul |
Salah satu cara mengimani nabi dan rasul Allah adalah dengan cara mempercayai bahwa Allah telah mengutus manusia dengan segala kelebihannya untuk memberikan petunjuk kepada kaumnya dan juga seluruh umat manusia di muka bumi ini untuk beriman dan mengakui keesaan Allah Subhanallahu wa ta’ala. Serta mengenal dan mengetahui 25 nama-nama wajib Nabi dan rasul:
- Nabi Adam As.
- Nabi Idris As.
- Nabi Nuh As.
- Nabi Hud As.
- Nabi Sholeh As.
- Nabi Ibrahim As.
- Nabi Luth As.
- Nabi Ismail As.
- Nabi Ishak As.
- Nabi Yakub As.
- Nabi Yusuf As.
- Nabi Ayub As.
- Nabi Sueb As.
- Nabi Musa As.
- Nabi Harun As.
- Nabi Zulkifli As.
- Nabi Daud As.
- Nabi Sulaiman As.
- Nabi Ilyas As.
- Nabi Ilyasa As.
- Nabi Yunus As.
- Nabi Zakariya As.
- Nabi Yahya As.
- Nabi Isa As.
- Nabi Muhammad SAW.
Diantara 25 nabi ini terdapat 5 orang rasul yang memiliki kelebihan dibandingkan nabi-nabi lain dan memiliki gelar Ulul Azmi yang berarti Nabi atau rasul yang memiliki kesabaran yang luar biasa. 5 orang rasul tersebut adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad. Kelima Nabi atau rasul ini wajib memiliki sifat jujur, dapat dipercaya, amanah dan cerdas.
Rukun Iman yang Ke-5: Iman Kepada Hari Akhir
Iman Kepada Hari Akhir |
Hari akhir atau disebut juga hari kiamat merupakan akhir dari seluruh kehidupan di dunia. Pada saat itu, dunia dan seluruh isinya akan hancur secara berkeping-keping. Tidak akan ada kehidupan satu pun baik manusia maupun makhluk gaib seperti malaikat maupun iblis. Pada hari kiamat ini tidak akan ada satupun makhluk yang bisa lolos dari kehancuran yang membinasakan.
Menanamkan keyakinan bahwa hari akhir itu akan benar-benar ada dan terjadi membuat anda menjadi lebih meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala, agar mendapatkan ampunan dari segala dosa dan diselamatkan dan di berikan tempat di surga nantinya. Hari kiamat da kedahsyatannya pun telah banyak disebutkan serta dikisahkan dalam Al Qur’an maupun hadis.
Allah berfirman dalam surat Al Hajj atay 6-7, yang artinya “Yang sedemikian itu supaya kamu mengerti bahwa Tuhan Allah itu Tuhan yang benar dan Tuhan itu menghidupkan segala yang telah mati. Lagi Allah itu maha kuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ragu lagi. Tuhan Allah benar-benar akan membangkitkan orang-orang yang ada dalam kubur.”
Allah juga berfirman dalam surat Az Zumar ayat 68, bahwa “Sungguh pada hari kiamat akan ditiup sangkakala (terompet) lantas matilah sekalian apa yang ada di langit dan yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian akan ditiup padanya sekali lagi, kemudian mereka sekalian akan bangkit memandang (menunggu keputusan).”
Rukun Iman yang Ke-6: Iman Kepada Qodho dan Qodar
Iman Kepada Qodho dan Qadar |
Qodho merupakan suatu keputusan atau nasib dari seseorang yang telah bersifat tetap dan tidak bisa di ubah lagi, seperti hari kematian. Sedangkan qodar adalah takdir atau nasib yang masih berupa perkiraan atau masih dapat diusahakan untuk diperbaiki atau diarahkan ke arah yang lebih baik, dan tentunya atas izin Allah Subhanallahu wa ta’ala, salah satunya adalah kapan rezeki akan di berikan.
Saat anda ingin mengimani qodho dan qodar Allah maka anda juga harus mengimana 4 perkara, yakni percaya bahwa Allah telah mengimani seluruh apa yang telah maupun yang belum terjadi, Allah telah menuliskan segala ketentuan dan takdir makhluk hidup dan menuliskannya di lauh al-Mahfudz, tidak ada segala sesuatu yang diam atau bergerak tanpa izin Allah dan semua adalah ciptaan Allah.
Demikianlah artikel tentang Pengertian, Urutan, Penjelasan, dan Makna Rukun Iman Agama Islam , semoga kita tetap teguh dan wafat dalam keadaan khusnul khotimah. Amin